Minggu, 22 Juni 2014

Laporan Hasil Performa Kelompok Pelatihan

Kelompok 4 Pelatihan 
Pelatihan adalah salah satu metode dalam pendidikan orang dewasa atau dalam suatu pertemuan yang biasa digunakan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mengubah sikap peserta dengan cara yang spesifik. Pengetahuan tentang jenis pelatihan dan bagaimana merancang suatu pelatihan ini sangat penting, agar pelatihan yang dilaksanakan dengan efektif mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Persiapan Pelatihan

            Mengamati situasi di perusahaan atau di rumah merupakan hal yang penting, yaitu untuk menentukan masalah yang perlu pemecahan. Identifikasi masalah biasanya merupakan langkah pertama menuju pemecahan masalah.

Manfaat Pelatihan

            Tidak ada bisnis atau industri yang mengizinkan semua pimpinan menyerahkan semua kegiatan pada keputusan kelompok. Demikian juga, tidak ada bisnis atau industri dapat berjalan dengan kediktatoran secara penuh dari atas ke bawah. Diharapkan bahwa pelatihan kepekaan akan membantu kelompok dalam mengenal bagaimana melakukan kompromi yang menyenangkan di antara kedua ekstrem trbt.

Hal – Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pelatihan.

            Pada setiap perencanaan selalu ada unsur-unsur :

1.  Siapa ? 
2.  Apa ? 
3. Di mana ? 
4. Bagaimana ? 
5. Kapan (Kertasapoetra, 1994, Ibrahim, 2003, Proyek Deliveri, 2000b). 
Sejalan dengan itu, dalam perencanaan pelatihan pun terdapat unsur-unsur trsbt. Seperti dikemukakan oleh (Lunandi, 1982), unsur-unsur perencanaan pelatihan antara lain sbg berikut :
1. Siapa yang akan dipilih ? 
2. Apa yang akan mereka pelajari ?
3. Siapa yang akan menyampaikan pelajaran ?
4. Dengan cara bagaimana mereka akan dilatih ?
5. Bagaimana hasil pelatihan akan dievaluasi ?
Dalam pelatihan kepekaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni kelompok- T, persiapan, manfaat, dan peringatan bagi perencana pelatihan kepekaan. Sementara itu, hal yang perlu diperhatikan dalam pelatihan kepemimpinan adalah penentuan tujuan pelatihan yang tepat. Selanjutnya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelatihan kerja adalah definisi, asumsi, dan rasional dasar, desain pelatihan, serta evaluasi.

Ada 5 pertanyaan yang perlu di jawab dalam perencanaan pelatihan :

1. Siapa yang akan dilatih ?
2. Apa yang akan mereka pelajari?
3. Siapa yang akan menyampaikan pelajaran ?
4. Dengan cara bagaimana mereka yang akan dilatih ? dan
5. Bagaimana hasil pelatihan akan dievaluasi ?

Disamping itu, terdapat enam langkah dalam perencanaan pelatihan, yaitu :
1. Menentukan kebutuhan
2. Menentukan sasaran
3. Merencanakan sumber
4. Mengenal hambatan
5. Menentukan alternative
6. Melakukan seleksi
Dalam melaksanakan pelatihan, di samping materi pelatiahan dan pembimbing, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah pengaturan ruangan, antara lain :
1. Ruangan untuk diskusi panel
2. Ruangan khusus untuk diskusi kelompok kecil
3. Penerangan dan stop kontak untuk menggunakan alat-alat bantu
4. Fentilasi
5  Kebersihan ruangan
6. Ketenangan
7. Kursi untuk para peserta
 Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahwa sampah seharusnya dikurangi, maka dari itu kelompok mengangkat tema pelatihan yakni pelestarian lingkungan dengan recycle sumpit menjadi alas makan.
Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah kelompok mengharapkan Masyarakat lebih peka dengan lingkungan dan bertambah pengetahuannya untuk melestarikan lingkungan.

 Peserta/ Sasaran ketika Pelatihan :

          1.      Teman-teman dikelas Andragogi

Target perubahan (Perubahan perilaku yang diharapkan) :

         1.      Timbulnya kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan
         2.      Meningkatnya pengetahuan masyarakat untuk sadar lingkungan dengan 3R

INI HASIL MASING-MASING KELOMPOK KETIKA MEMBUAT RECYCLE SUMPIT MENJADI ALAS PIRING MAKAN :

 Alat yang digunakan :

1. Sumpit
2. Lem UHU
3. Cat warna
4. Pernis ( pengkilat )

Prosedur pelaksanaan :

1.  Menggumpulkan sumpit bekas yang telah dicuci lalu sumpit direndam dengan pewangi agar sumpit tidak meninggalkan bau dari makanan, setelah bau sumpit hilang sumpit tersebut dijemur, setelah sumpit tersebut kering dan wangi, sumpit tersebut diberi pewarna dari cat lalu setelah warna merata di bagian badan sumpit, sumpit tersebut di jemur kembali agar warnanya menempel dengan bagus.
2.  Susun sumpit menjadi dua dan di rekat dengan lem. Setelah terkumpul sususan sumpit yang berjumlah dua, kita susun sumpit tersebut menjadi tidak sejajar  diretkan dengan lem. Buat sepanjang yang kita inginkan.

EVALUASI PENDIDIKAN ORANG DEWASA (BAB 12)

PENDAHULUAN

            Evaluasi sebagai kegiatan manusia bukanlah hal yang baru. Hal yang baru tentang evaluasi adalah upaya untuk melakukannya secara sistematis dan ilmiah.

PENGERTIAN DAN JENIS EVALUASI

            Pendidik menggunakan istilah evaluasi untuk menunjukan proses menentukan kekuatan atau nilai pekerjaan mereka. Evaluasi adalah suatu cara mengukur hasi dari kegiatan pendidikan.
Beberapa jenis evaluasi yang berbeda dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat formalitas dan ketepatannya. Pembagian ini biasanya melalui 3 tingkat:
          1.      Evaluasi informal
          2.      Evaluasi semi formal
          3.      Evaluasi formal atau penelitian ilmiah

MANFAAT EVALUASI

            Terdapat beberapa manfaat mengapa evalausi dilakukan. Menurut Flores, Bueno, dan Lapastora (1983) :
  • Menentukan patokan awal yang dapat dipakai sebagai dasar perbandingan tindakan baru 
  • Menentukan pengarahan kembali (redirection) atau perbaikan suatu aktivitas
  • Menumbuhkan rasa aman kepada teknisi
  • Meningkatkan kepercayaan diri di antara penerima evaluasi

TUJUAN EVALUASI

            Tujuan utama evaluasi dapat diringkas sebagai berikut (Morgan, et al., 1976).
  1. Untuk menentukan seberapa dekat peserta didik secara individual dan keseluruhan kelas telah mencapai tujuan umum yang telah ditentukan. 
  2. Untuk mengukur tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam waktu tertentu. 
  3. Untuk menentukan efektivitas bahan, metode, dan kegiatan pengajaran. 
  4. Untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik, instruktur, dan masyarakat.

PRINSIP EVALUASI

  1. Mempunyai tujuan yang pasti 
  2. Menggunakan tujuan perilaku yang terjangkau dan pasti
  3. Bukti tentang perubahan dalam diri individu
  4. Menggunakan instrument yang tepat dalam evaluasi 
  5. Kerja sama antara peneliti dengan orang yang dinilai kemajuannya 
  6. Tidak perlu mengevaluasi semua hasil pembelajaran 
  7. Evaluasi harus berkesinambungan
 
Sumber : Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta, Bumi Aksara.
Hello Kitty 59