Skinner membedakan dua jenis
perilaku, yaitu :
1. respondent behavior (perilaku responden) yakni
perilaku yang ditimbulkan oleh suatu stimulus yang dikenali, contohnya adalah
semua gerak refleks.
2. operant behavior (perilaku operan) yakni perilaku
yang tidak di akibatkan oleh stimulus yang dikenal tetapi dilakukan sendiri
oleh individu. Karena perilaku ini pada awalnya tidak berkorelasi dengan
stimuli yang dikenali, maka ia Nampak spontan. Contohnya ketika hendak bersiul,
berdiri lalu berjalan. Kebanyakan dari aktivitas kita adalah perilaku operan.
Dengan dibaginya dua macam perilaku tersebut, maka
ada dua jenis pengkondisian, yaitu:
- Respondent
conditioning ( pengkondisian responden) atau biasa disebut dengan pengkondisian
tipe S. pengkondisian ini menekankan arti penting stimulus dalam
menimbulkan respon yang diiginkan.
- Operant
conditioning ( pengkondisian operan) atau biasa disebut dengan
pengkondisian tipe R. dalam pengkondisian ini, penguatan pengkondisianya ditunjukkan
dengan tingkat respon.
Maka dapat kita lihat bahwa dalam
pengkondisian tipe S, itu identik dengan pengkondisian klasik Pavlov, sedangkan
pengkondisian tipe R. itu identik dengan pengkondisian instrumental thorndike.
Sedangkan riset skinner hampir semuanya berkaitan dengan penngkondisian tipe R
atau pengkondisian operant.
Ada
dua prinsip umum dalam operant conditioning yaitu:
- Setiap respon yang diikuti dengan
stimulus yang menguatkan cenderung akan diulang
- Stimulus yang menguatkan adalah
segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya respon operan.
Dalam
pengkondisian operan, penekananya adalah pada perilaku dan pada konsekuensinya.
Dengan pengkondisian operan, individu merespon dengan cara tertentu untuk
memproduksi stimulus yang menguatkan.