Definisi Belajar
Secara umum
kegiatan belajar adalah suatu proses kegiatan dari tidak tahu, tidak mengerti,
tidak bisa menjadi tahu, mengerti dan bisa secara optimal.
Menurut Winkel, belajar adalah semua aktivitas mental
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252)
belajar
merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian
menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan
oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada
keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat,
seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
Peran Belajar Dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Bagi individu ¢ Belajar dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan, tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia, serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang.
- Bagi masyarakat ¢ Mempelajari tentang nilai, bahasa, dan perkembangan kultur-pengalaman yang diwariskan. (Vygotsky, 1924/1979)
- Bagi Pemelajar (learner) ¢ mengonstruksi makna untuk diri sendiri dan dari konteks di mana mereka tinggal, memilih informasi yang didapat dari hasil interaksi antar-orang dan kejadian interaktif yang terjadi di keluarga, sekolah, pertemanan, komunitas, dan lingkungan kerja dan kemudian menghubungkan informasi itu dengan pengetahuan yang dimilikinya, menganalisisnya, kemudian mengonstruksi suatu representasi di dalam memori.
Unsur Belajar
Menurut Gagne (dalam Catharina Tri Ani, 2006:4) unsur-unsur
yang saling berkaitan sehingga menghasilkan perubahan perilaku antara lain :
- Pembelajar
Pembelajar dapat berupa peserta
didik, pembelajar, warga belajar, dan peserta pelatihan. Pembelajar memiliki
organ pengindraan yang digunakan untuk menangkap rangsangan otak yang digunakan
untuk menstransformasikan hasil penginderaannya ke dalam memori yang kompleks
dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan
apa yang telah dipelajari.
- Rangsangan / Stimulus
Peristiwa yang merangsang
penginderaan pembelajar disebut situasi stimulus. Contoh dari stimulus tersebut
adalah suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang. Agar
pembelajar mampu belajar optimal maka harus memfokuskan pada stimulus tertentu
yang diminati.
- Memori
Memori pembelajar berisi berbagai
kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari
aktivitas belajar sebelumnya.
- Respon
Respon merupakan tindakan yang
dihasilkan dari aktualisasi memori. Pembelajar yang sedang mengamati stimulus,
maka memori yang ada didalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap
stimulus tersebut.
Fungsi Teori Belajar
Fungsi Umum
Menurut Suppes
(1974) ada lima fungsi umum dari teori, yaitu:
- Kerangka untuk melakukan riset. Fungsi ini terkait dengan syarat bahwa teori harus memuat prinsip yang dapat diuji.
- Membuat kerangka penataan informasi yang spesifik.
- Mengungkapkan kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian.
- Melahirkan wawasan baru tentang situasi sehingga prinsip atau teori sebelumnya dapat direvisi.
- Penjelasan atas suatu kejadian.
Fungsi Khusus
- Pedoman perencanaan instruksi.
- Perencanaan dan evaluasi instruksi.
- Memberi informasi mengenai problem.
Manfaat Mempelajari Teori Belajar
Manfaat dari mempelajari teori belajar adalah dapat menimbulkan tingkah laku
organisme dengan adanya hubungan antara Stimulus (rangsangan) dengan Respon dan
dapat memperkuat hubungan antara Stimulus dan Respon tersebut.
Teori-Teori Belajar
- Teori disiplin mental
- Teori behaviorisme
- Teori cognitive-gestalt-field
Aliran Psikologi yang Mendasari Teori Belajar
- Behaviorisme
- Kognitif
- Humanisme
- Psikoanalisa
Tidak ada komentar :
Posting Komentar