Sabtu, 14 Juni 2014

KUNJUNGAN LAPANGAN DAN KARYAWISATA (BAB 7)


DEFINISI

Kunjungan lapangan dan karyawisata adalah media yang penting dalam pendidikan orang dewasa. Keduanya adalah kunjungan yang terencana ke suatu tempat di luar kelas atau ke tempat pertemuan suatu organisasi atau perkumpulan. Suatu kunjungan lapangan biasanya berkenaan dengan kegiatan membawa kelompok ke tempat khusus untk tujuan khusus. Kunjungan lapangan biasanya berjangka waktu pendek, mungkin kurang dari satu jam atau tidak lebih dari tiga jam.
Sedangkan karyawisata berhubungan dengan kegiatan mengunjungi beberapa tempat yang menarik dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Tujuan kunjungan lapangan dan karyawisata adalah untuk mengamati sesuatu, mengamati suatu kegiatan atau praktik, atau membawa kelompok menemui seseorang atau objek yang tidak bisa dibawa ke dalam kelas atau ke tempat pertemuan.

KEUNTUNGAN

Beberapa keuntungan kunjungan lapangan dan karyawisata adalah :
1. Memberi kesempatan untuk mengumpulkan pengalaman dan informasi baru
2. Benda-benda dapat diamati dalam bentuk aslinya
3. Tiga diminsi, warna alami, dan gerakan-gerakan dapat diamati
4. Minat dan ketelitian anggota dapat ditimbulkan
5. Kesempatan dapat diberikan kepada peserta untuk belajar sambil bekerja
6. Prosedur dapat diamati dan dialami yang nantinya dapat diterapkan oleh peserta
7. Memberi kesempatan bagi peserta untuk menggabungkan sekolah atau kegiatan organisasi dengan masyarakat
8. Mendapatkan sesuatu yang munkin tidak didapatkan di kelas
9. Memeberikan pengertian tentang sifat masalah-masalah orang dewasa
10. Memunkinkan terjadinya transfer pengertian dan ide-ide yang sulit dari pimpinan kepada peserta
11. Merupakan kegiatan kerja sam yang cenderung mengembangkan kesatuan tujuan antara peserta
12. Dapat berperan dengan baik bagi anggota dalam diskusi dan tindak lanjut setelah kunjungan dan karyawisata.

 KELEMAHAN

Adapun kelemahan dari kunjungan lapangan dan karyawisata adalah :
1. Tidak cocok untuk beberapa bidang permasalahan
2. Memerlukan banyak persiapan
3. Membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang banyak
4. Melibatkan orang lain
 

TUJUAN

Sifat dan kelas dalam organisasi akan menentukan penggunaan metode kunjungan lapangan dan karyawisata serta pemilihan tempat tujuannya. Salah satu tempat yang menjadi tujuan kunjungan lapangan dan karya wisata adalah pertanian, kesenian, klub, komonikasi, pemerintahan, pendidikan, bangunan, pameran, keuangan, bahan makanan, kesehatan, sejarah, perumahan, pabrik, militer, sunber daya alam, musik, alam, rekreasi, agama, tempat pembelanjaan, dan transportasi.

PERENCANAAN

Keberhasilan kunjungan lapangan dan karyawisata sangat bergantung pada seberapa baik perencanaan yang dibuat. Komponen perencanaan kunjungan lapanga dan karyawisata terdiri dari tujuan atau maksud, partisipasi peserta, pemilihan tempat tujuan, pengaturan dengan melibatkan pihak organisasi yang akan dikunjungi, pengaturan waktu, transportasi, bahan dan perlengkapan, dan kepanitiaan.

PELAKSANAAN

1.      Pengenalan
2.      Menjaga Minat Kelompok
3.      Mempertahankan Partisipasi
4.      Pengaturan Untuk Kenyamanan Fisik Peserta
5.      Mengakhiri Kunjungan Lapangan dan Karyawisata
6.      Tindak Lanjut dan Evaluasi

Selasa, 03 Juni 2014

METODE DISKUSI (BAB 6)


             Definisi

                  Menurut Kang dan Song (1984) diskusi kelompok adalah pertemuan atau percakapan antara dua orang atau lebih yang membahas topik tertentu yang menjadi pusat perhatian bersama. Adapun ciri-ciri kelompok menurut Kang dan Song, yaitu :
  • Adanya interaksi antara anggota 
  • Ada kepemimpinan 
  • Ada tujuan yang akan dicapai
  • Ada norma yang diikuti
  • Melibatkan emosi

       Syarat-syarat Metode Diskusi 

            Adapun syarat-syarat pelaksanaan metode diskusi adalah :
  • Pendidik menguasai masalah yang didiskusikan secara utuh 
  • Pokok-pokok masalah yang didiskusikan agar dipersiapkan lebih awal. 
  • Memberikan kesempatan secara bebas kepada peserta didik untuk mengajukan pikiran, pendapat atau kritikannya 
  • Masalah yang didiskusikan diusahakan agar tetap pada pokoknya.

      Kelemahan dan Keunggulan Metode Diskusi

            Ada beberapa kelemahan metode diskusi antara lain:
  • Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang peserta didik yang memiliki keterampilan berbicara 
  • Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur 
  • Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
  • Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak dikontrol akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.
Disamping memiliki kelemahan metode diskusi juga memiliki keunggulan, antara lain:
  • Mempertinggi peran serta secara perorangan 
  • Mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan 
  • Memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain.

      Syarat-syarat Materi Diskusi

  • Menarik perhatian peserta didik 
  • Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik 
  • Memiliki lebih dan satu kemungkinan pemecahan atau jawaban 
  • Pada umumnya tidak mencari mana jawaban yang benar, melainkan menggunakan pertimbangan dan perbandingan.


    Sumber : Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta, Bumi Aksara.


METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA (BAB 5)


A. PENDAHULUAN

       Ditinjau dari 2 sudut:   
  1. kontinum proses belajar 
  2. jenis pertemuan yang dilakukan dalam POD

B. KONTINUM PROSES BELAJAR

       Metode dipilih berdasarkan tujuan pendidikan, yaitu:
  1. Membantu orang menata pengalaman masa lalu melalui cara baru 
  2. Memberikan pengetahuan atau keterampilan baru
       Posisi atau sifat pengalaman belajar dalam kontinum proses belajar dapat mempengaruhi beberapa hal berikut ini:
  1. persiapan dan orientasi bagi proses belajar 
  2. suasana dan kecepatan belajar 
  3. peran dan sikap pembimbing 
  4. peran dan sikap peserta didik 
  5. metode yang diterapkan agar usaha belajar berhasil

C. PEMILIHAN JENIS PERTEMUAN

       Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu dalam menentukan jenis pertemuan yang akan dipergunakan dalam program POD.
  1. Usaha atau kegiatan apa yang akan diorganisasikan? 
  2. Tugas apa saja yang akan diselesaikan? 
  3. Siapa yang menjadi sasarannya? 
  4. Bagaimana pesan dapat disampaikan sebaik mungkin? 
  5. Masalah apa saja yang dapat mungkin timbul dalam pengorganisasian pertemuan yang harus dipecahkan?
       Ada beberapa jenis pertemuan yang dapat dipilih seseorang guna menyampaikan sesuatu kepada orang lain, yaitu:
  1. institusi 
  2. konvensi 
  3. konferensi 
  4. lokakarya (workshop) 
  5. seminar 
  6. kursus kilat 
  7. kuliah bersambung 
  8. kelas formal 
  9. diskusi terbuka

D. MERENCANAKAN PERTEMUAN

       Hal-hal yang harus diperhatikan oleh perencana, diantaranya :
  1. Tahap pendahuluan untuk menghubungi orang 
  2. Cara menerima peserta 
  3. Apa yang terjadi dalam pertemuan 
  4. Cara mengevaluasi pertemuan

E. METODE DALAM PERTEMUAN

       Teknik-teknik penting yang dapat digunakan dalam POD antara lain:
  1. penyajian formal  
  2. teknik diskusi 
  3. demonstrasi dan laboratorium 
  4. widyawisata (karyawisata) 
  5. audiovisual 
  6. komunikasi tertulis

F. PENYAJIAN FORMAL

       Penyajian formal yang asli adalah penyajian yang bersifat searah dari pembicara
kepada peserta tanpa ada umpan balik dari pesera kepada pembicara, diantaranya :
  1. Ceramah atau Kuliah 
  2. Simposium 
  3. Diskusi Panel 
  4. Kolokium 
  5. Variasi Penyajian Formal
Sumber : Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta, Bumi Aksara.
Hello Kitty 59