Jumat, 11 April 2014

PRINSIP PENDIDIKAN ORANG DEWASA (BAB 2)


PENGERTIAN ANDRAGOGI

Andragogi (Andragogy) berasal dari kata Yunani "andr" atau "aner" yang berarti orang dewasa, dan agogi (agogy) yang juga berasal dari kata Yunani "agogus" berarti "memimpin/membimbing". Agogi berarti "aktivitas memimpin/membimbing" atau "seni dan ilmu mempengaruhi orang lain".
Definisi Pendidikan Orang Dewasa menurut UNESCO adalah : Keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apa pun isi, tingkatan, metodenya, baik formal, atau tidak, yang melanjutkan maupun menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi, universitas serta latihan kerja, yang membuat orang dianggap dewasa oleh masyarakat, mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam persfektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas.

HUKUM BELAJAR

Hukum belajar terdiri dari beberapa unsur, yaitu :
  1. Keinginan belajar 
Keinginan belajar merupakan hal yang sangat penting yang dapat meningkatkan efektifitas belajar,. Keinginan belajar dapat timbul karena rasa tertarik yang mendalam terhadap suatu objek. Oleh karena itu, peserta didik perlu mempunyai keinginan belajar jika ingin berhasil. Tanpa keinginan belajar, rasanya peserta didik sulit dapat berhasil.
  1. Pengertian terhadap tugas
Peserta didik harus memperoleh pengertian yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ia harus mengetahui apa yang perlu dibaca, apa yang perlu dicatat, dan apa yang perlu dilakukan agar dipelajarinya “memberi makan anak dirumah”. Dalam hal ini aktivitas yang mengikutsertakan penalaran, pertimbangan dan berpikir kreatif merupakan latihan yang baik bagi orang dewasa.
  1. Hukum asosiasi
Belajar dengan menghubugkan ide atau fakta dengan ide atau fakta lain cenderung dapat menhasilkan ingatan yang lebih permanen daripada apabila tidak mengubungkannya. Belajar dengan menghubungkan tersebut adalah salah satu ciri kelebihan orang dewasa dibanding anak-anak, sebab orang dewasa lebih banyak mempunyai banyak stok ide atau informasi yang dapat menarik pelajaran baru. Ciri penting hukum asosiasi adalah bahwa ide atau pengalaman baru akan menimbulkan emosi, jika dihubungkan dengan ide atau pengalaman nyata sebelumnya. Hal ini akan sangat berguna untuk meningkatkan semangat.
  1. Minat, keuletan, dan intensitas
Penelitian telah membuktikan bahwa minat atau rasa tertarik, keulatan atau kegigihan, dan intensitas sangat berpengaruh dalam meningkatkan keberhasilan belajar, dan hal ini telah diterapkan baik bagi orang dewasa maupun pada anak-anak.
Keuletan dan intensitas dari suatu pengalaman mempunyai pengaruh yang membekas pada ingatan. Jika mina tinggi, peserta didik akan merasa terikat dengan tugasnya, memberikan perhatian yang besar terhadap apa yang dia kerjakan dan menikmati pekerjaannya.
  1. Ketetapan hati
Ketetapan hati sangat menentukan apakah seseorang akan tetap melanjutkan aktivitasnya atau tidak sama sekali. Sedangkan prasangka, kecurigaan, dan ketertutupan semuanya akan menghambat proses belajar yang efektif. Seorang peserta didik harusnya mempunyai ketetapan hati, yakni kesediaan untuk menerima ide-ide baru walaupun mungkin ia tidak ingin menerapkannya. Sebagian besar orang yang mendaftar dalam pedidikan orang dewasa mempenyai keinginan untuk mencoba ide baru, menerima atas dasar manfaat yang akan diperolehnya.

MENGEMBANGKAN SIKAP, IDEALISME, & MINAT  

     1.       Sikap
Istilah sikap disini berarti perasaan orang terhadap orang lain, ide, lembaga, fakta, dan lainnya. Pendidik yang ahli akan segera mengenal bahwa pengembangan sikap tidak dapat diremehkan begitu saja. Kualitas emosional ini idak timbul dengan sendirinnya ketika pembimbing memberikan informasi sekadarnya. Pengemnagan sikap ini harus dimasukkan kedalam tujuan khusus yang ada dalam setiap unit pengajran dan perencanaan, yang jelas harus direncanakan dengan baik sehingga tujuan khusus yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai. Hal ini dapat dikerjakan melalui:
a.       Seleksi materi
b.      Metode mengajar yang digunakan
c.       Aktiviras yang harus dilakukan oleh peserta
d.      Perlengkapan dan alat yang tersedia
     2.       Idealisme
Idealisme adalah suatu standar kesempurnaan yang diterima oleh individu atau kelompok. Idealisme cenderung bersifat subjektif, tetapi nyata san sangat penting dalam pendidikan anak-anak maupun orang dewasa.
Idealisme yang sangat perlu ditanamkan pada generasi muda Indonesia adalah kejujuran, kedisiplinan, etos kerja, dan kebersihan yang dirasa masih belum diresapi sepenuhnya.
     3.       Minat
Minat merupakan keinginan yang datang dari hati nurani untuk ikut serta dalam kegiatan belajar. Makin besar minatnya, makin besar semangat dan makin besar hasil kerjanya. Minat yang bersifat sementara akan mempertahankan perhatian dan mendorong keaktifan orang dewasa lebih banyak. Minat yang permanen merupakan merupakan hasil yang paling bernilai dalam semua pendidikan.
Berikut ini adalah cara-cara untuk mengembangkan minat sementara maupun minat permanen:
      a.       Pembimbing atau pendidik harus menunjukkan antusias yang tulus untu menyukseskan kursus dan kegiatan pendidikan lain
      b.      Peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengetahui secara jelas melalui jalan pikirannya sendiri tentang subjek yang dipelajari
      c.       Peserta didik harus memperoleh pengetahuan pokok yang berhubungan dengan topik yang dipelajari dan harus mempunyai pengertian yang jelas mengenai hubungan antara topik dengan pengetahuan utama utama tersebut.
      d.      Pengetahuan yang terkait tersebut harus dibiarkan berkembang selam kursus
      e.       Rasa tertarik yang tinggi harus terus dipertahankan disetiap pertemuan kelompok
      f.        Pendidik harus membantu peserta didik untuk mengukur kemajuan mereka sendiri
      g.       Pendidik harus menunjukkan rasa senagn terlibat dalam proses belajar bersama peserta didik daripada menonjolkan pendapatan pribadinya
      h.      Suasana belajar pada setiap pertemuan harus akrab, gembira, senag, sopan, dan demokratis.

Sumber : Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta, Bumi Aksara.
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Hello Kitty 59