Cara meningkatkan kreatifitas  Anak
|  | 
| 
 
doctordisruption.com | 
Sering kita 
menemukan seorang  anak  yang terlihat malas 
 di kelas atau memiliki nilai sekolah yang tidak terlalu  baik. Namun 
ada kalanya mereka bisa  mendapatkan nilai yang   melebihi teman-teman 
mereka satu  kelas, atau  
memiliki sesuatu  kemampuan yang  tidak kita duga 
 dan tidak bisa  dilakukan oleh  anak-anak yang lain. Jadi bila anda 
menemukan seorang  anak  atau bahkan mungkin buah hati kita sendiri 
terlihat   “kurang pandai” jangan berkecil hati. Mungkin saja dia 
adalah  
anak  yang  kreatif dan cerdas, 
 namun belum  terlatih  / terasah  dengan baik. Saya  percaya,  semua 
anak memiliki bakat  untuk menjadi  anak yang cerdas  dan kreatif.  Lalu
 bagaimana untuk bisa  melatih anak  agar bisa  menjadi  anak  yang 
cerdas dan kreatif? Mari kita ikuti  tips-tips di bawah ini:
Ada 10 cara mengasah kreativitas anak, yaitu:
1.  Berkreasi setiap  hari
Untuk  menunjukkan kepedulian kita pada  sang  buah hati  dalam  berkreasi,  marilah kita ajarkan buah hati  kita  untuk 
membuat  sesuatu yang kreatif. Misalnya dengan  menggambar,  melipat  kertas,  bermain game ( porsi yang semestinya), bermain 
permainan-permaian edukatif, 
 bernyanyi,  bercerita, dan masih banyak lagi. Usahakanlah untuk bisa 
menemukan sesuatu  yang  baru  dan berbeda dari  apa yang pernah  
dilakukan oleh  sang   buah  hati, sehingga  anak tidak merasa bosan dan
 terpacu  untuk lebih  berpikiran kreatif.
2.Menggunakan ke dua sisi tubuh
Hal ini   memang tidak lazim dilakukan.  Namun  bila buah hati  kita 
kita  latih  sejak  dini untuk melakukan hal ini,  maka hal ini akan 
sangat bermanfaat  di kemuadian  hari. Bagaimana caranya? Yaitu dengan 
melatih  anak melakukan sesuatu  menggunakan  kedua sisi  tubuh. Hal 
paling  sederhana yang bisa dilakukan adalah  dengan
 menggambar atau mewarnai menggunakan tangan
 yang  biasa  digunakan dalam  aktivitas sehari-hari.  Misalnya,  buah  
hati  kita  biasa  menggunakan  tangan kanan  saat  melakukan aktivitas 
sehari-hari (menulis, sikat  gigi, makan,  dll). Maka kita ajari  
mereka  menggunakan  tangan kiri saat  menggambar. Akan lebih baik  lagi
 bila dalam  aktivitas  sehari-hari  pun mereka juga terlatih untuk 
menggunakan tangan yang  bergantian.  Hal ini akan sangat bermanfaat 
untuk 
menyeimbangkan otak kanan dan kiri. 
3. Memiliki tokoh  yang bisa diteladani dan diidolakan
    Dengan memperkenalkan banyak  tokoh dunia  yang telah sukses, 
anak-anak  menjadi tahu  berbagai macam  kepribadian dan prestasi dari  
orang  lain.  Hal ini sangat  penting. Kenapa? Karena 
anak-anak  suka sekali meniru orang lain.
 Tokoh-tokoh ini bisa seorang  pahlawan, penemu, rohaniwan, dan 
tokoh-tokoh lain yang  bisa menjadi teladan  buat sang  buah  hati.  
Jangan sampai  buah hati kita hanya mengidolakan tokoh-tokoh kartun 
atau  film (seperti Tom and Jerry, Superman, Batman, dll). Hal ini 
memang tidak dilarang, namun  akan lebih  baik  bila tokoh-tokoh  
tersebut adalah  seseorang yang nyata sehingga  bisa 
menumbuhkan motovasi  anak untuk meniru  hal-hal yang baik di dalam diri tokoh tersbut, lalu  diteladani dalam kehidupan  yang nyata. 
4.     
 Meningkatkan  perbedaharaan  kata  pada  anak
    Semakin  tinggi   perbedaharaan kata  anak,  maka seorang  anak akan
 menjadi  lebih mudah  dalam memahami  seseuatu.  Misalnya    pada 
saat   membaca. Bila buah  hati kita banyak  mengetahui makna  kata  
yang  dia baca di dalam  sebuah  artikel,  maka  mereka akan lebih  
mudah  memahami  isi artikel yang ia baca. Dengan  mengerti  isi 
artikel  yang ia  baca, maka pengetahuan si kecil pun  menjadi  lebih 
luas. 
5.      Melatih  kemapuan mendengar  anak
Secara pribadi, sebagai  guru bahasa  Inggris, saya  sering  menggunakan
 media audio  sebagai media pembelajaran anak. Misalnya, dengan 
menggunakan Tape dan Laoudspeaker. Alat-alat tersebut saya gunakan saat 
melatih
 kemampuan mendengar anak-anak dalam  belajar bahasa  Inggris.
 Untuk melatih  penglihatan, mungkin akan lebih mudah karena pada saat  
melihat  TV pun anak-anak sudah belajar mengerti sesuatu dengan indera 
penglihatan. Agar indera pendengaran  bisa  terlatih dengan baik,  
alangkah  lebih baik bila kita sering-sering  mengajak anak untuk 
mendengarkan lagu atau cerita lalu 
 menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan lagu atau  cerita tersebut (misalnya dengan cara tebak-tebakan).
6.  Menggunakan warna-warni  saat  bermain dan belajar
Mengapa mainan anak-anak  berwarna-warni? Mungkin sebagian dari kita 
warna-warni hanya digunakan untuk  menarik minat  anak-anak untuk 
membeli  mainan yang ditawarkan. Namun sebenarnya  ada fungsi  lain yang
 lebih  bermanfaat. Warna-warni  yang  biasa dipakai  dalam mainan anak 
ternyata  juga  bisa
 mengaktifkan otak kanan. 
 Jadi pada saat  buah  hati  kita  belajar menulis,  menggambar, dan 
mewarnai, usahakan menggunakan pensil atau peralatan lain yang 
berwarna-warni. 
7.     
 Melatih   ketelitian anak
Saat  anak  melihat sebuah  gambar jerapah,  akan lebih mudah bagi  
anak  untuk mengatakan bahwa  itu  adalah seekor jerapah, daripada 
melihat kaki  jerapah  yang  panjang  dan meminta  anak menyebutkan 
alasan kenapa kaki jerapah  begitu  panjang. Mengapa hal ini sangat 
penting?  Karena dengan  membiasakan anak  untuk belajar  sesuatu 
secara  lebih  mendetail atau  kompleks, maka  anak-anak  akan menjadi  
lebih  termotivasi  untuk “mengenal  secara lebih” tentang sesuatu yang 
sudah  mereka ketahui. Sehingga  kelak setelah  mereka dewasa, mereka 
tidak hanya tertarik untuk menggunakan sesuatu yang telah  ada,  namun 
menemukan hal-hal  baru  lain tentang sesuatu  yang  pernah  ia pakai 
dan menciptakan sesuatu  yang baru  lewat  sesuatu  yang telah  ada 
(semoga bahasanya bisa dipahami).
8.
 Memberikan liburan yang kreatif
Liburan yang kreatif tidak harus mahal, namun yang terpenting adalah 
sesuai dengan minat anak. Hal ini bahkan bisa dilakukan di rumah. 
Misalnya dengan berkebun, mendekorasi rumah, membuat kreasi 
pernik-pernik, dan masih banyak lagi. Bila perlu kita juga mengajak anak
 berlibur di luar rumah, misalnya ke tempat wisata yang memiliki 
permainan outbound. 
Anak-anak aktif biasanya
 akan menyukai hal ini, karena segala “emosi dan jiwa” mereka bisa 
tersalurkan dengan baik. Selain itu, dari pembinaan kakak outbound, anak
 akan mendapatkan banyak pelajaran tentang arti kerjasama, toleransi, 
sosialisasi, dan lain-lain. Anak aktif juga harus memiliki moral dan 
etika yang baik kan? Selain itu diperlukan juga….
9.      
Jangan terlalu  serius dalam mendidik
Suasana keluarga yang terlalu  serius dan kaku, biasanya  juga kurang  
mendukung  kreatifitas anak untuk bisa  berkembang. Gurauan  dan 
humor-humor kecil  sangatlah  penting  di dalam sebuah  keluarga. Kita 
bisa  mengajak buah hati  kita bercanda pada saat-saat santai,  
membacakan cerita  humor,  menceritakan pengalaman  sehari-hari yang  
lucu, dan masih  banyak lagi  cara lain yang bisa membuat  anak  merasa 
rileks saat  bertemu dengan orang  tuanya. Hal  ini juga  akan membuat  
anak merasakan suka cita saat berada di  dalam  rumah, sehingga 
anak-anak kita pun bisa lebih ekspresif  terutama yang  berhubungan dengan kreatifitas yang  dia minati dan bakat yang dimiliki.
10.    
  Melatih  kemampuan otak  kanan
    Dengan mengajak anak-anak  bernyanyi,  berpuisi, menggambar,  dan  berbagai   macam 
 kegiatan kreatif lainnya,
 kemapuan otak  kanan akan bekerja  dengan lebih  optimal.  Di sekolah, 
 biasanya anak-anak akan lebih cenderung menggunakan otak  kiri,  dan  
bila kemampuan otak kanan dan kiri bisa bekerja dengan baik dan 
seimbang,  maka anak-anak  tidak hanya akan berpeluang mendapatkan 
prestasi  di bidang  akademisa saja,  melainkan bisa meraih 
prestasi-prestasi  di bidang yang  lain, misalnya kesenian.